13 Nopember lalu
Aku berkunjung di Gedung Lawang Sewu
Melihat bangunan megah dan indah
Peninggalan kaum penjajah
Seperti dibilang banyak orang
Suasananya mengerikan
Memang benar banyak penampakan
Ada yang biasa ada yang menyeramkan
Bersama ibu-ibu arisan di RTku
Aku ikut eyang utiku
Sampai di sana aku berpisah
Karena aku ingin menjelajah
Ketika aku hendak masuk gedung itu
Aku berdoa terlebih dulu
Memohon pada yang kuasa
Agar bisa melihat penampakan dengan mata terbuka
Sungguh benar doaku terkabul
Aku bisa melihat mereka
Ada yang berwajah Belanda
Juga ada berwajah Jawa
Porsi tubuhnya tak normal lagi
Ada yang pendek ada yang sangat tinggi
Ada muka yang tanpa mata
Memerah karena bersimbah darah
Ada lidah yang menjulur
Tergantung di tali dengan suara dengkur
Ada yang duduk di ruang terukur
Tanpa bisa berdiri atau tidur
Ada yang berdiri tak bisa duduk lagi
Karena Ruangan dihimpit besi
Wajahnya muram menahan sakit
Rambut memanjang matanya sipit
Sungguh banyak ragam mereka
Kusalami mereka dengan sapa
Terangguk setuju menerimaku
Ada yang terdiam seperti minta dibantu
Aku berpose diantara mereka
Kuabadikan dengan handphone berkamera
Namun sayang rendah teknologinya
Hingga tak nampak satupun dari mereka
Rombonganku mencariku
Dengan memanggil-manggil namaku
Mereka kawatir tersesat aku
Padahal berpisah itu sengajaku
Kata orang mereka tak melihat apa-apa
Namun mereka takut karena gelap ruangnya
Mereka bergerombol jalan bersama
Karena takut cerita yang telah ada