Senin, 01 Juni 2015

setoples bintang

setoples bintang

mencintaimu adalah jalanku yang tak akan pernah habis berujung
karena mencintaimu adalah tanpa titik

memilihmu adalah pilihan tepat dalamku melangkah
karena memilihmu adalah tanpa syarat

memikirkanmu adaah kebahagiaan tak terbelenggu
karena memikirkanmu adalah tanpa kemunafikan

mencintaimu.
memilihmu..
pun hingga memilikimu.
adalah tanpa titik,tanpa syarat,dan tanpa kemunafikan

sembahyang rumputan

sembahyang rumputan

walau kau bungkam suara adzan
walau kau gusur rumah-rumah tuhan\aku rumputan
tak akan berhenti sembayang
inna shalati wa nusuki wa mahyaaya wa mamati
lillahi rabbil 'alamin

topan menyapu luas padang
tubuhku bergoyang-goyang
tapi... tetap teguh dalam sembahyang
akarku yang menggurat di bumi
tak berhenti mengucap shalawat nabi

sembahyangku,sembahyang rumputan
sembahyang penyerahan jiwa dan badan
yang rindu berbaring di pangkuan tuhan
sembahyangku,sembahyang rumputan
sembahyang penyerahan habis-habisan

walau kau tebang aku
akan tumbuh sebagai rumput baru
walau kau bakar daun-daunku
akan bersemi melebihi dulu

aku rumputan
kekasih tuhan
di kota-kota disingkirkan
alam memeliharaku subur di huatan

aku rumputan
tak pernah lupa sembahyang
"sesungguhnya shalatku dan ibadahku
hidup dan matiku hanyalah
bagi tuhan sekalian alam"

pada kambing dan kerbau
daun-daun hijau kupersembahkan
pada tanah akar kupertahankan
agar tak kehilangan asal keberadaan
di bum terendah aku berada
tapi zikirku menggema
menggetarkan jagad raya
la illaha ilallah
muhammadar rasulullah

aku rumputan
kekasih tuhan
seluruh gerakku
adalah sembahyang

spektrum cinta

Hai..
lama saya,  Netya Dzihni Kinanggit tidak menyapa blog ini.. apa kabar teman..


SPEKTRUM CINTA
Cinta.. satu kata ini tak akan pernah habis untuk kita perbincangkan,cinta dianggap begitu sederhana, tapi komplemen cinta ini terlalu sulit untuk dijabarkan..
Cinta bagaikan putih
Walaupun terlihat begitu sederhana..
Suci                             
Tapi,
Disanalah kau akan temukan
Berbagai warna yang membuat dia ada
Banyak perspektif tentang cinta
Salah satunya ini:
          “cinta adalah kehendak,yang dahan-dahannya ditanamkan dalam hati,lalu.. membuahkan kesesuaian dan ketaatan”(kitab madarijus shalikin)
Cinta hadir di tiap-tiap komplemen kehidupan.. yang membuat kita dapat menilai  keindahan,warna,bahkan rasa dari segi kehidupan kita
          Entah mengapa terlalu sering cinta diumbar, cinta dinyatakan secara sederhana, mengungkapkan cinta seenaknya, apakah cinta sesederhana itu?
          I Love you adalah salah satu Kalimat yang mungkin tak lagi asing terdengar. Pacaran adalah salah satu hal yang juga tak lagi menjadi keanehan di era kini. Bagaimana dengan cinta kita pada kehidupan, alam bahkan sang pemberi kehidupan?




Sabtu, 28 Januari 2012

Engkau Melati

Engkau melati
Memberikan keharuman mewangi
Dengan kesucian putihmu
Menghias hati
Juga engkau adalah bahasa agungnya...
Kehormatan
Yang kau tuang
seperti rangkaianmu yang kukuh
Dalam lidi kasihmu
Juga.... Dalam kuntummu
kau ikat gala jati diri
Hati insan kami...
menggoreskan juta cinta
Mengukir sayang
Tergaris nyata
Selayang pandang
Akan keteguhanmu...
Seperti harummu...
Seperti putihmu...
Seperti kodradmu...
Yang kan melintas
Dalam kebesaran selalu
Melati ...damailah dihatiku dalam jambanganmu...


Selasa, 22 November 2011

Pengalamanku di Gedung Lawang Sewu

13 Nopember lalu
Aku berkunjung di Gedung Lawang Sewu
Melihat bangunan megah dan indah
Peninggalan kaum penjajah

Seperti dibilang banyak orang
Suasananya mengerikan
Memang benar banyak penampakan
Ada yang biasa ada yang menyeramkan

Bersama ibu-ibu arisan di RTku
Aku ikut eyang utiku
Sampai di sana aku berpisah
Karena aku ingin menjelajah

Ketika aku hendak masuk gedung itu
Aku berdoa terlebih dulu
Memohon pada yang kuasa
Agar bisa melihat penampakan dengan mata terbuka

Sungguh benar doaku terkabul
Aku bisa melihat mereka
Ada yang berwajah Belanda
Juga ada berwajah Jawa

Porsi tubuhnya tak normal lagi
Ada yang pendek ada yang sangat tinggi
Ada muka yang tanpa mata
Memerah karena bersimbah darah

Ada lidah yang menjulur
Tergantung di tali dengan suara dengkur
Ada yang duduk di ruang terukur
Tanpa bisa berdiri atau tidur

Ada yang berdiri tak bisa duduk lagi
Karena Ruangan dihimpit besi
Wajahnya muram menahan sakit
Rambut memanjang matanya sipit

Sungguh banyak ragam mereka
Kusalami mereka dengan sapa
Terangguk setuju menerimaku
Ada yang terdiam seperti minta dibantu

Aku berpose diantara mereka
Kuabadikan dengan handphone berkamera
Namun sayang rendah teknologinya
Hingga tak nampak satupun dari mereka

Rombonganku mencariku
Dengan memanggil-manggil namaku
Mereka kawatir tersesat aku
Padahal berpisah itu sengajaku

Kata orang mereka tak melihat apa-apa
Namun mereka takut karena gelap ruangnya
Mereka bergerombol jalan bersama
Karena takut cerita yang telah ada

Sabtu, 10 September 2011

Melayang Melintas Benua

Seperti malam sebelumnya...
aku melakukan hal yang sama..
berlatih....
Kupusatkan konsentrasiku..
Kumantapkan mentalku...
Dalam doaku meminta...
Melihat tempat yang jauh di sana...
Dzikirku lantunkan...perlahan..
Memejam...
Dan...
Tubuhku melayang...berputar...
Aku tak tahu dibawa kemana...
Perlahan aku diturunkan..
Di suatu kota yang indah, bersih, tertata rapi...
Aku tak tahu mulanya..
Lantas aku bertanya...dimanakah ini?
TOKYO....ya..TOKYO..
aku mendengar jawabannya..
dan aku meliat tlisan yang ada...
Takjub....
Lalu..kudibawa lagi...berputar dengan cepat...
Mendarat di Sidney...
Aku merasakan dinginnya..
Aku mendengar orang-orang berbicara..
Kumasuki gedung-gedung..
Kunikmati keindahannya...
Pengalaman yang mungkin engkau tak percaya..
Tapi...Itulah yang kurasa...
Maha suci Allah...Dengan segala kemahakuasaannya

Tiwikromo

Malam itu purnama
Sebentar lagi Ramadhan tiba
di depan rumah
duduk bersila di atas tikar
akupun berdzikir seperti biasa
Berlatih...itu tujuannya..
Tak kusangka...
Aku merasa diriku tinggi setinggi langit.
Merapi hanyalah sebatas lututku..
Laut Jawa pun begitu...
Aku meminta...
Jangan begitu tinggi...
Setinggi menara pemancar saja...
Lalu.....tubuhku pun setinggi itu...
Kecil saja..seperti semula...
Lalu.....tubuhku pun seinggi itu...
Itulah pengalamanku Tiwikrama