Kamis, 28 Januari 2010

Jeruk pun Bicara

Jeruk pun Bicara

Kami duduk di meja makan
Ayah memegang jeruk
yang sedari pagi terdiam di keranjang
ditemani apel dan buah kelengkeng
Ayah menyapaku..
Adik...coba kau latihan
Ajaklah bicara jeruk ini
tanyakan apa manfaatnya.
Lalu aku bertanya...
bagaimana caranya...?
bisakah benda mati seperti itu bicara?
Kau jangan keliru dik..
Setiap benda bisa bicara...
Begitu ayah berkata
Perlahan aku diajari caranya
aku mulai berkonsentrasi seperti yang disarankannya
Doa kumulai untuk mempertajam konsentrasi
Kuajak bicara jeruk itu
Subhanallah...
Sang jeruk membalas salamku
Seperti ibu dan saudaraku yang lain...
Aku terheran...
Aku bertanya lagi tentang kandungannya
Aku bertanya lagi tentang fungsi kegunaannya..
Aku bertanya tentang bagaimaa cara memanfaatkannya...
Sang jeruk...
Ternyata menjawab...
Aku dapat sebagai antioksidan
Seratku bisa mencegah kanker
Kadungan vitaminku mencegah sariawan...
Oh...banyak betul ternyata
Darinya aku semakin tahu banyak fungsinya
Tak hanya dagingnya...
Tak hanya airnya...
Ternyata kulitnya juga berfungsi..
Ia bahkan bisa jadi minyak gosok..
Jika bercampur banyak bahan...

Subhanallah...
Tuhan maha kaya ilmu...
Subhanallah al adzim....

Kinanggit' Januari 2010

Putaran Tasbihku

Perlahan ayah mengarahkanku
mengajariku mewiridkan kalimat taubah
Perlahan sekali...
Di suruhnya dalam hening..
Meresapi maknanya...
Begitu..terus...menerus...mulai aku kecil.

Lama-lama putaran tasbihku merindukanku
sekali tak berwirid...
ada rasa yang tak sempurna..
Hati..otak..dan jiwaku sepertinya sudah menyatu
terbiasa dengan penyatuan itu...

Putaran tasbihku kini tak sekasar dulu
keheningannya juga semakin halus
sesekali kutinggalkan putaran tasbih
kugantikan dengan irama degub jantungku
kalimat taubahku terus menggema
di sanubariku...

Begitulah dulu ayah mengajari kakakku
Kini giliran aku penerusnya
santri kedua katanya....

Kinanggit, Januari 2010