Kamis, 28 Januari 2010

Putaran Tasbihku

Perlahan ayah mengarahkanku
mengajariku mewiridkan kalimat taubah
Perlahan sekali...
Di suruhnya dalam hening..
Meresapi maknanya...
Begitu..terus...menerus...mulai aku kecil.

Lama-lama putaran tasbihku merindukanku
sekali tak berwirid...
ada rasa yang tak sempurna..
Hati..otak..dan jiwaku sepertinya sudah menyatu
terbiasa dengan penyatuan itu...

Putaran tasbihku kini tak sekasar dulu
keheningannya juga semakin halus
sesekali kutinggalkan putaran tasbih
kugantikan dengan irama degub jantungku
kalimat taubahku terus menggema
di sanubariku...

Begitulah dulu ayah mengajari kakakku
Kini giliran aku penerusnya
santri kedua katanya....

Kinanggit, Januari 2010

2 komentar:

  1. dear, kinanggit
    kalo yang ndak punya " guru" gimana dong supaya tasbih, kita dan wirid saling merindu?

    BalasHapus
  2. ya niatkan saja...latih terus...kontinyu....

    BalasHapus